Departments

Learn more about our departments

Apa Itu Heatstroke? Berbahayakah?

Heatstroke adalah

Heatstroke adalah suatu kondisi kritis di mana tubuh kehilangan kemampuan untuk mendinginkan dirinya melalui sekresi keringat karena terus menerus terpapar suhu panas dari lingkungan aktivitas. Kondisi ini menyebabkan temperatur inti tubuh (core temperature) naik dari batas normal 37,5 derajat celcius menjadi 39 – 41 derajat celcius.

Apabila tidak segera ditangani, heatstroke dapat menyebabkan kematian hingga cacat permanen pada otak, hati, ginjal, dan otot. 

Hal ini terjadi karena pada suhu 41 derajat celcius, otot-otot dan sendi mulai kejang karena kepanasan. Disusul muntah-muntah, kemudian sel-sel tubuh pada hati, otak, ginjal, dan organ vital lainnya mulai rusak. Pada kasus yang lebih parah, pembuluh darah akan pecah karena tingginya suhu sehingga mengakibatkan pendarahan dalam.

Pada akhirnya bisa berujung kematian.

Bahkan pun jika penderita berhasil diselamatkan namun sudah dalam tahap akhir heatstroke, kerusakan permanen terhadap otak, ginjal, maupun otot sulit dihindari.

Untuk itu, kita harus bisa mengenali tanda-tanda seseorang terkena heatstroke, terutama di Indonesia, di mana iklim panas dan lembab menjadikan kasus heatstroke semakin rentan.

Berikut gejala- gejala heatstroke : 

  • Temperatur tubuh tinggi (39 – 41 derajat celcius).
  • Kulit merah, panas, dan kering tanpa keringat.
  • Denyut nadi kencang.
  • Sakit kepala menusuk.
  • Pusing hebat.
  • Mual.
  • Kebingungan.
  • Hilang sadar.

Langkah – Langkah yang Harus Dilakukan Jika Seseorang Mengalami Heatstroke : 

  1. Bawa penderita ke tempat yang teduh.
  2. Dinginkan penderita secepatnya. Bisa dengan membasahi / memandikan penderita dengan air dingin. Hindari menggunakan air es karena dikhawatirkan badan akan mengalami syok. Jika berada di tempat dengan tingkat kelembaban rendah, balutkan handuk basah dan kipasi penderita hingga temperatur inti tubuh turun.
  3. Beri air putih. Jangan beri penderita alkohol sebagai pengganti air. 
  4. Terus awasi suhu penderita. Pastikan suhu turun hingga 38 derajat celcius. Lebih baik lagi, hingga 37 derajat celcius.
  5. Tunggu hingga bantuan medis datang.

Sumber : CDC

Selain heatstroke, terdapat tiga jenis gangguan suhu tubuh lain yang memang lebih ringan dibanding heatstroke, tetapi akan menjadi berbahaya apabila tidak ditangani dengan cepat.

Heatstroke adalah

Heat Exhaustion / Keletihan Karena Panas adalah versi paling ringan dari heatstroke dan umumnya baru terasa beberapa hari setelah beraktivitas lama di bawah sinar matahari atau lingkungan yang panas.

Kondisi ini terjadi karena kurangnya pasokan cairan / dehidrasi, dan umumnya menyerang kaum lansia, penderita darah tinggi, dan mereka yang berolahraga terlalu lama di terik matahari.

Gejala – Gejala Heat Exhaustion : 

  • Keringat berlebih.
  • Muka pucat.
  • Kram otot.
  • Letih berlebihan.
  • Perasaan lemah.
  • Pusing.
  • Pada kasus yang lebih parah, mual muntah hingga pingsan.

Beberapa perbedaan antara heat exhaustion dan heatstroke adalah jika orang mengalami heatstroke, kulit akan merah dan kering tanpa keringat, sementara pada orang yang mengalami heat exhaustion kulit akan lebih dingin dan tetap berkeringat.

Denyut nadi juga akan memelan, berbeda dengan orang yang terkena heatstroke, di mana denyut nadi menjadi lebih kencang dan tidak beraturan.

Laju pernapasan juga akan ikut memelan dan dangkal bagi orang yang mengalami heat exhaustion.

Langkah Pertama yang Harus Dilakukan Apabila Terkena Heat Exhaustion :

  • Dinginkan diri di ruangan ber-AC.
  • Minum minuman dingin non-alkohol.
  • Istirahat.
  • Mandi dengan air dingin.
  • Gunakan pakaian tipis.

Heat Rash / Biang Keringat adalah versi gangguan suhu tubuh lain yang disebabkan karena suatu kegiatan yang terlalu berkeringat dilakukan di ruangan / tempat dengan iklim yang lembab.

Heat rash bisa berupa ruam atau benjolan-benjolan kecil berisi cairan

Heat Cramps adalah versi gangguan suhu tubuh lain yang menyerang otot dan sendi–biasanya pada abdomen / perut, lengan, dan kaki.

Berbeda dengan heatstroke, heat exhaustion, dan heat rash, heat cramps tidak disebabkan oleh pengaruh dari luar seperti suhu panas yang tinggi, melainkan karena beratnya aktivitas yang dilakukan oleh penderita.

Aktivitas berat yang dimaksud di sini bisa berupa sepak bola, badminton, voli, dan kegiatan-kegiatan lain yang mengeluarkan banyak keringat.

Keringat dalam tubuh mengandung garam / sodium klorida yang dibutuhkan oleh otot-otot dan sendi manusia. Jika keringat yang dikeluarkan terlalu banyak, otot akan kekurangan garam yang kemudian menyebabkannya kram.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan jika mengalami Heat Cramps :

  • Hentikan aktivitas dan istirahat di tempat yang sejuk agar keringat berhenti mengalir.
  • Minum minuman elektrolit.
  • Jangan kembali melakukan kegiatan meski rasa kram sudah hilang.
  • Jika kram tidak hilang selama lebih dari 1 jam, kunjungi rumah sakit atau instansi kesehatan terdekat.

Pada dasarnya, cara paling tepat untuk menghindari heatstroke, heat exhaustion, ataupun gangguan suhu tubuh lain adalah dengan mulai mengedukasi teman / kerabat terlebih dahulu.

Kerap kali heatstroke terjadi karena seseorang abai / terlambat menyadari tanda-tanda bahwa dirinya akan mengalami heatstroke. Biasanya seseorang akan mengabaikan bahwa dirinya tiba-tiba mulai merasa pusing atau tidak nyaman dan terus melakukan kegiatannya hingga akhirnya terlalu terlambat.

Website : 

imperomedika.com

Head Office :
Grand Slipi Tower Lt. 5 Unit F JL. Letjend S. Parman Kav. 22-24 Rt. 001 Rw. 004. Palmerah, Jakarta Barat

WA/Telp :
(0811-9213-989)
(0811-9121-398)
(0857-7646-9206)

Email :
sales@imperomedika.com

Share this post